YOGYAKARTA.(29/08/2017)
Besarnya kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB nasional yang berdasarkan data infografis BPS mencapai 852 trilyun rupiah pada tahun 2015, menjadikannya sebagai harapan negara Indonesia dalam menghadapi gejolak ekonomi global dan era perdagangan bebas. Di sisi lain, daerah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara merupakan daerah-daerah yang cukup diminati baik oleh wisatawan domestik maupun mancanegara karena mempunyai banyak lokasi tujuan dan potensi wisata.
Hal inilah yang mendorong Bappeda DIY bekerja sama dengan BPS DIY mengadakan Konsultasi Regional PDRB Jawa, Bali dan Nusa Tenggara dengan tema Pengembangan Ekonomi Kreatif Dalam Rangka Mendukung Pariwisata Daerah. Diharapkan melalui forum ini dapat diperoleh berbagai strategi mengenai cara menemukan sumber-sumber pendapatan yang aktual guna meningkatkan PDRB khususnya terkait peningkatan peran ekonomi kreatif dalam pengembangan industri pariwisata di Indonesia.
JB Kristianto selaku Kepala BPS DIY menyampaikan bahwa acara Konreg ini akan berlangsung pada 28-31 Agustus 2017 dan bertempat di Nakula-Sadewa Room, Hotel Grand Inna Yogyakarta. Acara ini dikemas dalam bentuk talkshow dengan menghadirkan beberapa narasumber yang berasal dari BPS RI, Badan Ekonomi Kreatif, Akademisi, Praktisi, Kepala Bappeda DIY dan Kepala Bappeda Bali. Selain itu peserta yang merupakan Kepala Bappeda provinsi dan staf, Kepala BPS provinsi dan Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik juga diajak untuk mengunjungi Sentra Ekonomi Kreatif di sentra kerajinan gerabah Kasongan dan Batik Roro Jonggrang Tirtodipuran.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X berkesempatan hadir pada acara pembukaan Konreg tersebut dan menyambut baik tema yang dipilih serta mendorong agar semua provinsi di Regional Jabalnusra dapat mendorong subsektor ekonomi kreatif yang disesuaikan dengan kearifan lokal masing-masing tanpa meninggalkan kerjasama regional.
Secara spesifik Gubernur DIY menjelaskan tentang ekonomi kreatif dan gambaran perekonomian yang ada di DIY. Bahwa keterbatasan sumber daya alam menjadikan DIY tidak dapat menyandarkan perekonomiannya melalui industri-industri ekstraktif namun mengandalkan pada sinergitas sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang merupakan keunggulan yang dimiliki oleh DIY. Persebaran ekonomi kreatif di DIY tidak hanya terkonsentrasi pada satu titik. “Tiap sudut wilayah DIY memiliki potensinya sendiri yang mampu diolah sedemikian rupa dan mengubahnya menjadi suatu komoditi yang mempunyai nilai jual”, kata Sultan.
Usai menyampaikan sambutan tertulis, Gubernur DIY melakukan pemukulan bende dengan didampingi oleh Deputi Neraca dan Analisis BPS RI, Kepala BPS DIY, dan Kepala Bappeda DIY sebagai penanda dibukanya acara Konreg tersebut.
Turut hadir dalam acara tersebut, Deputi Neraca dan Analisis BPS RI, Deputi Riset Edukasi da Pengembangan Badan Ekonomi Kreatif RI, dan Kasubdit Data dan Informasi Kewilayahan dan Kawasan Bappenas RI.
TIM HUMAS DIY.
Berita ini sudah ditayangkan pada situs resmi Pemda DIY
Sumber: https://jogjaprov.go.id/warga/catatan-sipil/view/konreg-pdrb-jabalnusra-digelar-pada-2831-agustus-2017