Cirebon, 4 September 2019
Pemprov Jabar melalui Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) bekerjasama dengan BPS Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan kegiatan Konsultasi Regional Produk Domestik Regional Bruto se-Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Konreg PDRB Jabalnusra) Tahun 2019. Acara digelar pada tanggal 3-5 September 2019 di The Luxton Cirebon Hotel & Convention, Kota Cirebon dengan tema Pengembangan Ekonomi Kawasan Jabalnusra Melalui Akselerasi Digitalisasi Ekonomi.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Asda bidang Administrasi Provinsi Jawa Barat Bapak Dudi Sudrajat Abdurohim dengan keynote speaker Deputi Neraca dan Analisis Statistik BPS RI, Ibu Sri Soelistyowati.
Dalam sambutannya, Dudi Sudrajat Asisten Administrasi Setda Prov Jawa Barat menyampaikan kawasan regional Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabalnusra) memiliki posisi strategis dalam menopang prioritas pembangunan nasional. "Menopang 61,54% ekonomi nasional. Oleh karenanya pertumbuhan ekonomi wilayah harus dapat saling bersinergi untuk memperkokoh pertumbuhan ekonomi nasional yang berkualitas dan berkelanjutan," Menurut Dudi, Jawa Barat melakukan manajemen strategik organisasi yang dituangkan dalam konsep Jabar Digital Province, yakni dengan memberikan pelayanan yang simpler, cheaper, accesible dan faster.
Sri Soelistyowati menyampaikan bahwa tema sangat cocok dengan kondisi saat ini, dimana dunia seolah dalam genggaman (the world is at our fingertips). Ekonomi digital merupakan sharing economy yang mampu mengangkat banyak usaha kecil dan menengah untuk memasuki dunia bisnis. Perlu upaya untuk mengakselerasi pembangunan digitalisasi ekonomi, sinergitas dari berbagai stakeholders mutlak diperlukan.
Acara diikuti sekitar 250 orang dari berbagai pemangku kepentingan dalam penyediaan dan penyusunan PDRB, seperti BPS, Bappeda, dan Diskominfo provinsi se-Jabalnusra; OPD pemprov Jabar; BPS, Bappeda, dan Diskominfo Kabupaten/Kota se-Jawa Barat; Bank Indonesia; serta OJK.
Kegiatan diisi dengan sharing oleh narasumber dari unsur pemerintah pusat sebagai regulator (Bekraf, Kemenkominfo, BPS); pelaku ekonomi digital yang berskala regional (diantaranya e-fishery, Sembilan Matahari, kopontren DT); level nasional (warung pintar, tokopedia) hingga tingkat global (Facebook). Tema yang diusung selaras dengan program unggulan Gubernur Jabar yang bernuansa digitalisasi ekonomi menuju visi Jabar Juara.
Sesuai tema, salah satu rekomendasi yang dihasilkan adalah mendorong peran Pemerintah daerah dalam pengembangan ekonomi masyarakat yang berbasis digital, yang diimplementasikan dalam kebijakan dan peraturan daerah.